Minggu, 23 Maret 2014

BLOK BARAT


Lazardi Chandraditio XI IPS 1

Blok Barat

Blok Barat atau Blok Kapitalis[1] selama Perang Dingin merujuk pada kekuatan yang bersekutu dengan Amerika Serikat dan NATO melawan Uni Soviet dan Pakta Warsawa. Pihak yang terakhir disebutkan disebut sebagai Blok Timur, sebuah istilah yang lebih umum dalam bahasa Inggris daripada Blok Barat, karena pemerintah dan pers Blok Barat cenderung menyebut dirinya sebagai "Dunia Bebas".
Pada akhir Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai dua kekuatan super. Menurut Matloff, "Perang Dunia II merupakan perubahan mendasar dalam keseimbangan kekuatan internasional, ketika sebuah strategi koalisi demi kemenangan tidak memberi solusi asli atau besar apapun". Sebagian besar Eropa telah dibagi oleh pendudukan Nazi dan kedua kekuatan super ini bertugas untuk menciptakan pemerintahan-pemerintahan baru di negara-negara Eropa. Telah disetujui bahwa pemilihan umum bebas akan dilaksanakan, tetapi Uni Soviet tidak segera melaksanakannya. Ketidakpatuhan Soviet dalam mengadakan pemilu bebas di negara-negara Eropa bekas perang menciptakan hubungan yang menegang dengan Amerika Serikat.
Menurut Kissinger, "Ketegangan dengan dunia luar melekat secara alami dengan filosofi komunis dan, di atas segalanya, sistem Soviet dijalankan secara doometsik. Sehingga permusuhan Uni Soviet dengan dunia luar adalah upaya untuk mendorong hubungan internasional ke dalam ritme dalam negerinya". Hubungan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat terus tegang dan Truman merasa ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet adalah kontes antara yang baik dan yang buruk, tidak ada hubungannya dengan lingkup pengaruh politik.
Ekspansi Soviet di Eropa Timur mendorong Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa untuk membentuk NATO. NATO berdiri "untuk mengkoordinasikan pertahanan militer negara-negara anggota terhadap kemungkinan agresi Soviet." Pakta Warsawa dibentuk sebagai respon langsung terhadap NATO. Pakta ini berdiri untuk melindungi negara-negara satelit Soviet yang dibentuk setelah Perang Dunia II, dan menjamin bahwa tidak ada musuh yang menyerang negara-negara satelit tersebut. Uni Soviet juga memiliki kekuatan untuk mengintervensi secara militer jika salah satu negaranya berusaha mengumumkan kemerdekaan. Menurut Kissinger, meski Uni Soviet mengikatkan dominasinya di Eropa Timur karena Pakta Warsawa, aliansi nominal ini jelas-jelas dipegang sebagai koersi. Soviet semakin khawatir ketika Barat secara aktif mendorong Jerman Barat untuk memiliki persenjataan kembali, untuk membantu menyeimbangkan kekuatan Uni Soviet. Kekhawatiran terhadap militer Jerman yang kuat di perbatasan negara-negara Soviet menjadi pemicunya. Pada 14 Mei 1955, semua negara yang berada di dalam pengawasan Uni Soviet menandatangani perjanjian Pakta Warsawa.

Latar Belakang terjadinya perang dingin adalah sebagai berikut : 

1. Munculnya Amerika Serikat sebagai negara pemenang perang di pihak Sekutu (Inggris, Perancis,dan AS). AS berperan besar dalam membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaikikehidupan perekonomiannya.

2. Munculnya Rusia (Uni Soviet) sebagai negara besar dan berperan membebaskan Eropa bagianTimur dari tangan Jerman dan membangun perekonomian negara-negara di Eropa Timur. UniSoviet meluaskan pengaruhnya dengan mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagainegara Eropa Timur seperti Bulgaria, Albania, Hongaria, Rumania, Polandia, dan Cekoslowakiasehingga negara-negara tersebut masuk dalam pemerintahan komunis Uni Soviet.

3. Munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di luar wilayah Eropa.Dampaknya muncul 2 kelompok negara di dunia yaitu negara-negara maju dengan negara-negaraberkembang, yang memberikan pengaruh bagi perkembangan politik dan ekonomi dunia.




Faktor-faktor utama yang menyebabkan Perang Dingin :

1. Penyebaran Ideologi

Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/ ideologi yangberbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalissedangkan Uni Soviet berideologi komunis.Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan kapitalismeberkembang dengan subur bertentangan dengan paham Sosialis-Komunis (US) yang berkeyakinanbahwa paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.

2. Keinginan untuk Berkuasa

AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara yang baru. ASsebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang berkembang berupa pinjamanmodal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang makmur hidupnya dapat menjaditempat pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh sosialis komunis.Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni Soviet yang mulai kuatekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan nasional berupa bantuan senjata atau tenagaahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara tersebut.

3. Berdirinya Pakta Pertahanan

Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat berkuasa maka negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta pertahanan yang dikenal dengan nama NATO(North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Sementara untukmengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan pakta pertahanan yaitu PAKTAWARSAWA. Anggota Pakta Warsawa yaitu Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur,Hongaria, Polandia, dan Rumania.Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dankesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok timur. Amerika dituduh menjalankanpolitik imperialis untuk mempengaruhi dunia sementara Uni Soviet dianggap melakukan perluasan hegemoni atas negara-negara demokrasi melalui ideologi komunisme.

Dominasi Uni Soviet dan Amerika Serikat terhadap para sekutunya menyebabkan hubungan internasional sangat dipengaruhi kepentingan kedua negara adidaya. Tidak mengherankan muncullah blok-blok aliansi yang lebih didasarkan pada persamaan ideologis.Hampir semua langkah diplomatik dipengaruhi oleh tema-tema ideologis yang kemudian dilengkapi dengan perangkat militer. Pertentangan sistem hidup komunis dan liberal ini sedemikian intensifnya sehingga pada akhirnya perlombaan senjata tak dapat dihindarkan lagi karena dengan jalan menumpuk kekuatan nuklir itulah jalan terakhir menyelamatkan ideologinya.Jadi perang ini lebih menjurus kepada perang antara liberalisme melawan komunisme .
Menurut Juwono Sudarsono (1996), secara resmi apa yang dikenal sebagai Perang Dingin berakhir pada kurun waktu 1989-1990 dengan runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November 1989 serta menyatunya Jerman Barat dan Timur pada 3 Oktober 990. Perkembangan itu disusul dengan bubarnya Uni Soviet pada 25 Desember 1991 bersamaan dengan mundurnya Mikhail Gorbachev sebagai kepala negara. Setelah berakhirnya Perang Dingin yang ditandai antara lain runtuhnya Tembok Berlin dan bubarnya Uni Soviet, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara adidaya. Artikel ini berusaha mengeksplorasi tema-tema yang muncul dalam hubungan internasional setelah Perang Dingin . Munculnya tema-tema baru atau berlanjutnya tema-tema lama dalam kerangka hubungan antar bangsa tak hanya mengubah cara pandang negara besar terhadap negara kecil tetapi juga dalam tingkat tertentu bisa menggeser pola diplomasi antar negara.


Persaingan Di Segala Bidang
Perang Dingin
Blok Barat
Blok Timur
Anggota Blok
Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Perancis, Belanda, Belgia, Portugal, Islandia, Norwegia, Luksemburg dan Denmark.


Inteligent
KGB


Ruang Angkasa
1. Roket
Mercury 7(Alan Bartlett Shepard), Friendship IV(John H. Glenn), Apollo 11(Neil Armstrong)-Apollo 17.


2. Kapal Ulang Alik
Columbia, Chalengger, Discovery, dan Atlantis.


3. Satelit
Explorer I, Explorer II, Discovere, dan Vanguard.


Politik Ekonomi
Marshall Plan, Doktrin Truman dan MSA.


Persenjataan
1. Bom Atom
bom jenis  Hydrogen yaitu Bom Mike  seberat 82 ton dan Bom Castle Bravo seberat 10,7 ton.


2. Pesawat Tempur
F-22 “Raptor”.


3. Kapal Selam
Kapal Selam nuklir kelas Ohio.


4. Tank Tempur
Tank M1 Abrams.


5. Kapal Induk
USS George Bush.


6. Misil
Peacekeeper MX ICBM yang memiliki 10 hulu ledak nuklir.


Paham
Liberal-Kapitalis.


Aliansi Pertahanan
NATO, SEATO, CENTO, dan ANZUS.



Sumber



2 komentar: